Mayoritas masyarakat sibuk bertanya-tanya, sedih, simpati, bingung dan marah terhadap apa yang baru-baru ini terjadi di Mega Kuningan Jakarta 17 Juli 2009 lalu.
Kok bisa ya noordin M Top (NMT) merekrut orang lagi? Kok ada saja yang mau membela dia sampai mati dan memperjuangkan misi Noordin? Apa mereka tidak punya hati mengebom warga? Tidak punya perasaan dan peri kemanusiaan melihat korban berjatuhan? Dan macam-macam lagi pertanyaan yang menurut kita tidak masuk akal.
Rekrutmen itulah yang selalu dipertanyakan. Coba saja kalau tidak ada orang yang mau direkrut, tentunya tidak akan ada lagi aksi-aksi pengeboman. Nah, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana strategi para teroris ini merekrut anggotanya supaya mau melekukan aksi-aksi bom bunuh diri.
Semangat Besar
Kelompok ini menerima orang yang direkomendasi dari anggotanya sendiri yang sudah bisa dipercaya. Mereka tidak mendekati dan merekrut orang yang baru dikenal di pinggir jalan. Sebagai contoh para pelaku bom bunuh diri Bom Bali 2002, Iqbal dikenalkan oleh kelompok Imam Samudra di Serang, sedangkan Isa dikenalkan oleh Dul Matin. Pada bom Hotel JW Marriot Jakarta 2003, Asmar Latin Sani diperkenalkan oleh Mohammad Rais, begitu juga pelaku-pelaku bom bunuh diri lainnya.
Jaringan ini dibangun oleh pengikut Noordin untuk kepentingan dia tanpa nama kelompok yang tetap. Proses seleksi dimulai dari informasi para pengikutnya tentang teman-teman mereka yang dapat dipercaya guna membantu gerakan. Pilihan dijatuhkan pada orang-orang yang mempunyai semangat besar. Dan bagi mereka yang menolak atau ragu pasti tidak akan didekati lagi dan bakal kehilangan jejak Noordin, tak berbekas.
Dari sekian orang yang ditemui atau direkomendasi pasti ada satu atau dua orang yang bersedia menjadi pelindung, pembantu, pencari dana, dan menjadi calon "pengantin" sebutan untuk pelaku bom bunuh diri.
Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukungatau berpotensi mendukung perekrutan Noordin antara lain isu global tentang penderitaan umat Islam bermula dari bumi Palestina, Afghanistan, Iraq, Pattani, Fillipina, dan belahan bumi lainnya yang mengalami konflik dengan pihak bukan Islam.
Isu penyerangan pasukan Amerika Serikat menjadi topik utama pembicaraan kelompok Noordin. Dengan isu ini seseorang dibakar emosinya, dibangkitkan rasa solidaritasnya begitu mendalam dan semangat perjuangan membela nasib umat Islam di mana saja.
Faktor lain adalah pemberian pangkat atau anugerah oleh tokoh muslim kepada para pelaku bom dengan predikat mujahid. Walaupun tokoh-tokoh muslim itu menyatakan tidak mendukung dan tidak setuju aksi bom dengan mengatakan mereka salah sasaran, namun titel mujahid yang diberikan kepada pelaku bom (termasuk Noordin) adalah sebuah penghormatan istimewa yang dipandang mulia oleh sebagian pemuda.
Akibatnya, ketika mereka berkesempatan bertemu Noordin, respons pertama adalah terkagum-kagum dengan seorang yang disebut sebagai mujahid. Terlebih lagi setelah melihat Noordin yang sederhana dan banyak melakukan ibadah, sehingga barangkali bisa berkesimpulan sepertinya tidak mungkin Noordin berbuat kesalahan.
Faktor ini berpotensi menambah pendukung Noordin secara tidak langsung. Faktor lain yang membuat nama Noordin semakin berkibar dan membuat pendukungnya tak akan menyerahkannya ke aparat kepolisian karena sikap mereka yang atni kepada pemerintah RI, dan meyakini negeri ini kafir di bawah bayang-bayang Amerika Serikat.
Meskipun sebagian pendukung dan pelindung Noordin tidak menyukai cara-cara kekerasan seperti pengeboman, namun mereka tetap bersimpati dan tidak akan menyerahkannya ke polisi. Sebab bagi mereka menyerahkan Noordin sama saja menyerahkan saudaranya kepada musuh Islam.
Janji-janji surga sesudah mati dalam perjuangan adalah keyakinan yang menjadi faktor akhir, sebagai pelengkap dan penggembira untuk para "pejuang", keindahan surga serta kenikmatannya sebagai pemenang hati.
Noordin memiliki talenta diplomasi dan mempengaruhi. Dia juga kharismatik dan bicaranya membuat orang yang sepaham dengannya terpesona. Ketegasannya menambah semangat para pengikutnya siap berkorban jiwa, harta dan meninggalkan keluarga mereka. Selama ikan masih di dalam air, selama itu dia masih bisa hidup.
Dan kesimpulannya adalah :
" Hanya hati yang melihat dari sisi kemanusiaan yang dapat menolak kejahatan dan pemikiran para pelaku bom atas warga sipil, wanita dan anak-anak serta orang-orang yang tidak mengerti permasalahan permusuhan dan kebencian di pikiran para pelaku bom. Maka dari itu mari kita jaga hati kita, agar tidak ada lagi calon-calon yang mau melakukan perbuatan yang tidak menjunjung tinggi kemanusiaan." wallahu'alam
Penulis : Nasir Abas yang merupakan mantan anggota jamaah islamiyah
Di edit oleh : dwon
Monday, July 27, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
zhengjx20160426
lebron 12
oakley vault
cheap nfl jerseys
cheap air jordans
lebron 12
air jordan femme
coach factory outlet online
louis vuitton outlet stores
louis vuitton purses
louis vuitton
michael kors outlet clearance
louis vuitton outlet
michael kors outlet clearance
cheap toms
adidas superstar
tory burch boots
coach outlet online
ralph lauren
burberry outlet
hollister clothing
true religion jeans
nike air huarache
ray ban sunglasses outlet
cheap rolex watches
nike store uk
kate spade outlet
adidas uk
adidas stan smith
coach factory outlet online
jordan retro 8
true religion sale
oakley sunglasses
ray bans
ray ban outlet
louis vuitton bags
christian louboutin shoes
louis vuitton handbags
burberry sale
michael kors outlet clearance
michael kors outlet online
uggs
moncler schweiz
coach outlet online
ugg boots
ralph lauren
michael kors outlet
coach outlet online
true religion jeans
north face jackets
michael kors outlet
201712.5chenjinyan
moncler
dansko outlet
adidas superstar
prom dresses
pandora bracciali
nike huarache
bottega veneta
ray ban sunglasses
prada handbags
ralph lauren outlet
2017.12.29chenlixiang